Joko Widodo (Jokowi) sedang menabuh genderang perang dengan membantah adanya kriminalisasi ulama dan minta ulama yang terkena kasus untuk menghadapinya.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (10/12). “Faktanya para pendukung Jokowi yang dilaporkan ke polisi tidak diproses, dipanggil aparat kepolisian pun tidak,” kata Muslim.
Kata Muslim, pernyataan Jokowi ini secara tidak langsung meminta Habib Rizieq tidak lari dari Indonesia dalam kasus hukum. “JOkowi secara tidak langsung meminta Habib Rizieq menghadapi kasus hukum,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, Jokowi ingin memancing para pendukungnya untuk membully Habib Rizieq maupun ulama yang mendukung oposisi. “Justru pernyataan Jokowi itu blunder dan memanaskan suhu politik di Indonesia,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, Jokowi terlihat ingin membidik Habib Rizieq langsung karena dianggap bisa membahayakan elektabilitasnya setelah berhasil menggalang Reuni 212. “Reuni 212 punya pengaruh yang luar biasa. Ini yang membuat Jokowi khawatir,” jelas Muslim.
Jokowi membantah telah melakukan kriminalisasi ulama karena cawapres dari kalangan pewaris para nabi dan sering bertemu dengan para kiai.
“Ini sering larinya ke sini, kriminalisasi ulama. Bagaimana mungkin. Pertama, wakil kita sekarang ini adalah ulama sudah paling atas, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Kok isu seperti ini masih berani keluar? Kriminalisasi ulama?” kata Jokowi, Senin (10/2).
Dia pun menegaskan, jika memang ada ulama yang tersangkut masalah hukum, yang bersangkutan harus menghadapinya. “Ini misalnya ada ulama yang terkena masalah hukum, ya memang harus berhadapan dengan hukum,” kata Jokowi.