Umat Islam harus menghormati seorang pemimpin (ulil amri) termasuk presiden karena perintah dalam ajaran Islam.
“Menghina Presidenmu dosanya sama dengan menghina Rasulmu, dan menghina Tuhanmu,” Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim dikutip dari NU Online.
Kata Kiai Luqman, Al-Qur’an sudah jelas menyatakan bahwa taat kepada Allah harus diikuti taat kepada Rasulullah dan ulil amri (pemimpin).
“Allah menderetkan kepatuhan kepada-Nya, lalu Rasul, kemudian Ulil Amri (pemimp negara di negeri ini adalah Presiden), siapa pun dia,” jelas Kiai Luqman.
Direktur Sufi Center Jakarta ini juga menegaskan, kebencian jangan sampai membuat manusia berlaku tidak adil.
Dalam hal ini, ia mengutip Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 8:
“…dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.”