Harusnya BIN Juga Sebut Ada Penceramah Non Islam yang Radikal

Badan Intelijen Negara (BIN) harus menyebut penceramah agama non Islam baik dari kalangan Katolik, Kristen, Hindu, Budha ada yang radikal.

Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Selasa (20/11). “Kenapa BIN hanya menunjuk penceramah radikal dari kalangan Islam?” tanya Achsin Ibnu Maksum.

Kata Achsin, BIN yang menyebut ada penceramah dari kalangan Islam yang radikal memunculkan kegaduhan di masyarakat. “Muncul saling curiga di antara penceramah agama Islam,” ungkapnya.

Menurut Achsin, radikal bermakna positif yang artinya mengakar. “Namun sekarang bisa bermakna negatif menurut BIN,” jelas Achsin.

Jurubicara BIN Wawan Purwanto bukan masjid yang terpapar radikalisme melainkan konten ceramah yang dibawa oleh penceramah.

“Jadi konten ceramahnya. Masjid tidak ada yang radikal, tapi penceramahnya. Ada sekitar 50 penceramah,” kata Wawan saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Selasa (20/11).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News