Megawati Soekarnoputri akan menjabat Ketua Umum PDIP sampai mati karena para kader tidak berani menginginkan pergantian orang nomor satu di partai berlambang partai Banteng Moncong Putih.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (15/11). “Kalaupun Megawati diganti harus dari keluarga Soekarno,” ungkapnya.
Kata Muslim, berdasarkan keterangan sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sosok Megawati masih dibutuhkan di partai. “Kongres PDIP Megawati tidak diganti. Kepengurusan di daerah dan cabang masih menginginkan Megawati menjadi Ketua Umum PDIP,” ungkapnya.
Menurut Muslim, kultur di tubuh PDIP tidak ada yang berani mengkritik maupun mengganti Megawati. “Sampai pengurus PDIP yang profesor, doktor tidak berani mengkritik Megawati,” jelas Muslim.
Saat memberikan pembekalan calon legislatif PDIP gelombang terakhir di Gedung DPP PDIP, Megawati sempat menyatakan keinginannya sejak lama untuk mundur dari pemimpin PDIP.
Namun, dia melihat belum banyak perempuan di Indonesia yang terjun ke politik dan sukses seperti dirinya. Dia merasa setelah 73 tahun Indonesia merdeka belum mengalami banyak kemajuan dalam hal itu.
“Saya jadi ketua umum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah +17 [maksudnya 71 lebih], tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk [Ketua Dewan Pembina] Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,” kata Megawati.