Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai antiPancasila karena menolak Perda Syariah dan Injil.
“Sila ketuhanan yang maha esa sudah jelas mengatur rakyat Indonesia untuk mengaplikasikan kehidupan beragamanya dalam kehidupan sehari-hari dan bernegara yang rakyat Indonesia,” kata Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin, Senin (12/11).
tidak ada masalah jika Provinsi dengan mayoritas muslim menjalankan Perda Syariah. Begitu sebaliknya Perda Injil diterapkan di Provinsi mayoritas pemeluk agama Kristen. Namun, harus berdasarkan hasil musyawarah.
“Proporsional saja. Kalau daerah itu mayoritas kristen boleh-boleh saja menerapkan perda injil selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan kepentingan rakyat Indonesia,” katanya.
Novel pun tak kaget melihat sikap politik Grace yang mengedepankan ayat konstitusional dibandingkan ayat agama. Dia pun mengingatkan bahwa dengan dalil konstitusi bisa membubarkan PSI karena bertentangan dengan Pancasila.
“Sebaiknya para tokoh masyarakat dan umat Islam bisa mengajukan pembubaran partai PSI ini lewat jalur konstitusi, karena telah mempunyai landasan Partai berideologi anti agama dan paling sedikit masyarakat untuk tidak memilih partai yang anti terhadap ayat-ayat suci,” kata Novel.
Sebelumnya diberitakan, PSI menyampaikan tiga misi jika berhasil masuk DPR. Grace menyampaikan dalam misi ketiganya untuk mencegah diskriminasi dan intoleransi di Indonesia. Dia menegaskan tak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa.
“Misi ketiga, PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di negeri ini. Partai ini tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariah!” kata Grace