PT Bumi Menara Internusa (BMI) Pabrik pengelolaan udang di Desa Rejosari kecamatan Deket kabupaten Lamongan beberapa hari ini mengeluarkan bau yang tidak sedap dan menyengat, bau tersebut diduga muncul dari limbah pabrik yang di alirkan langsung ke sungai yang ada di sekitaran pabrik.
Kondisi tersebut banyak dikeluhan oleh warga sekitar pabrik, di antaranya adalah warga Dusun Nginjen, Dusun Pondok Desa Pandanpancur, dan Dusun Gajah Desa Rejosari, serta para pengguna jalan yang kebetulan lewat di depan pabrik, yang secara langsung menghirup bau amis dan anyir yang menyengat di hidung tersebut.
Sebelumnya, warga setempat melalui karang taruna dusun Gajah Bambang sudah konfirmasi ke pihak pabrik Sabtu lalu, mengenai dengan bau menyengat tersebut belum ada hasil yang maksimal, mereka hanya di temui di ruang security.
Warga Desa Pandan Pancur yang enggan disebutkan namanya menuturkan, limbah cair yang di duga mengeluarkan bau tidak sedap yang mengalir melalui sungai sebelah timur Dinas Perikanan Propinsi Jawa timur di sebabkan oleh bau Limbah PT BMI.
“Bagian pengelolaan Limbah pabrik, Septian beberapa hari lalu sudah pernah saya hubungi agar merespon keluhan dari warga sekitar, supaya limbah cair yang mengalir ke sungai depan rumah mereka agar secepatnya di tanggapi,” tutur warga setempat.
“Saya ini manusia jangan hanya disuguhi bau saja, tolong direspon segera, selain itu, tambak ikan bandeng milik warga beberapa tahun ini juga tidak bisa besar, banyak yang belum waktunya panen seringkali mati,” terangnya.
Sementara itu, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Lamongan Fahrudin ketika dikonfirmasi mengenai dengan bau tidak sedap yang diduga ditimbulkan oleh pabrik pengelolaan udang PT BMI tersebut masih bungkam, pihaknya mengarahkan supaya dikomunikasikan dengan Kabid Pengawasan dinas lingkungan hidup terlebih dahulu.
“Silahkan langsung ke kabid pengawasan saya dulu,” ucapnya singkat Senin (12/11). (Rinto)