Mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan penyusupan dan provokasi seperti kejadian di Garut.
Demikian dikatakan politikus PDIP Nasyirul Falah Amru, Jumat (2/11) dikutip dari gesuri. “Peringatan Hari Santri disusupi aksi provokasi yang menciptakan ketegangan di masyarakat,” tuturnya.
Kata Gus Falah–begitu sapaan akrabnya, ada bukti kedekatan HTI dengan kelompok pendukung Prabowo-Sandiaga adalah saat politikus PKS yang menjadi inisiator gerakan ganti presiden, Mardani Ali Sera, menyampaikan gerakan ganti presiden dan ganti sistem bersama eks-Juru Bicara HTI Ismail Yusanto.
Ia meminta masyarakat jeli menilai aksi bela agama yang diduga ditunggangi kepentingan politik.
“Kita cinta NKRI, Pancasila, dengan budaya dan semua pemeluk agama sehingga masyarakat jangan dihasut dan jangan diganggu ketenangannya. Para pendiri bangsa sudah menggali Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa,” ungkapnya.
Dia mengatakan, “dalam Pancasila, kita mengakui dan menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai prinsip pertama yang menyatu dan dibumikan ke dalam sila lainnya”.
Karena itu ungkap Gus Falah agama menjadi landasan moral, etika, dan tuntunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur, bukan sebaliknya menjadi alat kekuasaan politik.