Eni Maulani Saragih menegaskan membahas proyek PLTU Riau-1 di rumah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Ya kalau membantah ya gak apa-apa, tapi kan pertemuan itu terjadi dan ada,” ujar Eni di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/9).
Usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Eni mengatakan bahwa dirinya sudah menceritakan pertemuan yang terjadi pada Januari 2018 itu kepada penyidik KPK.
Makanya Eni tetap mempertahankan pernyataannya soal perintah dari ketua umum partai.
“Sekitar bulan Januari (2018) lalu. Semua saya sudah jelaskan di penyidik,” ujar mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan Eni, beberapa hari setelah dilantik menjadi Menteri Sosial, Idrus Marham pernah bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Airlangga membenarkan adanya pertemuan di kediamannya tersebut. Namun, Airlangga membantah pertemuan yang turut dihadiri tersangka Johannes B Kotjo itu dalam rangka memuluskan proyek PLTU Riau-1.
Dugaan Golkar turut kecipratan uang (suap) dari proyek korupsi pembangunan PLTU Riau-1 terkuak, menyusul pengembalian Rp 700 juta oleh pengurus “Partai Beringin” kepada KPK, beberapa waktu lalu.
Namun, penyidik belum mengungkap siapa aktor di balik Golkar yang andil dalam kasus ini. KPK menduga Idrus menerima janji untuk mendapat bagian yang sama besar dari Eni US4 1,5 juta.