TNI AD menjelaskan tidak ada aturan yang mewajibkan menonton Film Pengkhianatan PKI.
Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Candra Wijaya, Jumat (21/9) dikutip dari Tempo Online.
Kata Chandra, dalam memperingati pemberontakan G30SPKI selalu diadakan pengajian dan doa bersama di Monumen Lubang Buaya pada 30 September.
“Selain itu, upacara hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dengan inspektur upacara Presiden RI di Lubang Buaya,” ucap Candra.
Candra menuturkan TNI AD masih berpegang pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara XXV/1996 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia dan larangan penyebarluasan ajaran Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.
“TNI AD tetap menyatakan bahwa komunisme/PKI merupakan bahaya laten, yang harus diwaspadai.”
Tahun lalu, semasa Gatot panglima TNI memerintahkan anggota TNI menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI. Gatot bergeming kendati instruksi itu menuai kontroversi.
Melalui cuitan di akun Twitternya, Gatot menantang Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono memerintahkan jajarannya menggelar nonton bareng. Gatot menyebut KSAD sebagai penakut jika tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film itu.
Gatot mempertanyakan keberanian KSAD memimpin prajurit pemberani seperti Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, dan prajurit TNI AD jika tak sanggup memerintahkan nonton bareng.
“Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat,” kata Gatot melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot pada Kamis, 20 September 2018. Saat dikonfirmasi melalui pesan, Gatot mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip.