Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pernah bertugas di perbatasan Indonesia-Filipina pada awal Juni 2017. Mereka melakukan patroli bersama-sama dengan anggota TNI dan Polri.
Dikutip dari tempo.co, anggota Banser bertugas di tiga pulau terluar, yakni Kepulauan Kawaluso, Kepulauan Matutuang dan Kepulauan Marore.
Anggota Banser ditempatkan di pulau terluar perbatasan dengan Filipina untuk mencegahnya masuknya ISIS ke Indonesia.
“Sejak tanggal 3 Juni kemarin kami diminta tolong oleh Kapolres Sangihe dan Komandan Kodim 1301 Sangihe-Talaud untuk ikut bersama dengan mereka melakukan pengamanan di perbatasan dari bahaya ISIS,” kata Komandan Satuan Koordniasi Wilayah (Satkorwil) Banser Sulawesi Utara Hi Ali Tumiwan, Rabu (14/5/2017).
Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Utara Yusra Alhabsy mengatakan keterlibatan langsung anggota Banser dalam menjaga perbatasan merupakan bukti nyata Ansor dan Banser ikut berada di garis depan untuk memerangi kelompok radikal yang ingin menggerogoti persatuan Indonesia.
“Sebagaimana perjuangan para ulama untuk menyatukan NKRI, kita harusnya tetap menjaga NKRI dari ancaman-ancaman paham yang ingin merusak tatanan NKRI selama ini. Inilah kenapa kami terlibat langsung menjaga perbatasan dari ancaman masuknya ISIS yang diisukan dari Marawi akan datang ke Sulawesi Utara,” kata Alhabsy.