Salahkan Ombudsman, PDIP Bela Ngabalin

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membela Ali Mochtar Ngabalin yang mengatakan adanya bahaya makar dalam gerakan #2019GantiMakar.

“Ketika ada pihak-pihak yang nyata-nyata membuat sebuah gerakan di dalam konteks demokrasi kita itu tidak pas, di dalam aturan main, di dalam membangun keadaban publik, itu tugas Pak Ngabalin bertindak seperti itu,” ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (31/8).

Kata Hasto, Ngabalin hanya merespon dari pihak lain dan ingin menjaga bangsa Indonesia.

“Kita lihat apa yang terjadi di Suriah, itu dimulai dengan skenario yang tidak jauh berbeda. Kemudian membenturkan pemerintah yang sah dengan mereka yang dibiarkan oleh penegak hukum,” lanjut dia.

Hasto berharap seluruh pihak menjaga keadaban publik saat Pemilu 2019. Seluruh pihak juga boleh menentukan pandangan politik yang berbeda mendukung pasangan capres-cawapres.

“Boleh mendukung si A menang menjadi presiden, si B menang jadi presiden. Tetapi dalam konteks itu, aspek-aspek etika, tanggung jawab, dan membangun hal yang positif di mata rakyat. Itu juga menjadi tanggung jawab bagi seluruh tim kampanye,” jelas dia.

Ombudsman RI menyoroti Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang kerap ‘mati-matian’ membela Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ngabalin lalu membalas dengan menegaskan sikapnya tidak salah.

Pernyataan Komisioner Ombudsman RI La Ode Ida itu disampaikan saat jumpa pers di kantornya pada Kamis (30/8). Saat itu digelar jumpa pers terkait dukungan pejabat ke salah satu pasangan calon yang berpotensi maladministrasi.

“Secara khusus, Pak Ngabalin sudah jadi komisaris, kemudian dia dapat KSP. Itu tak boleh dia tampil secara frontal menunjukkan keberpihakannya pada satu pasangan calon presiden,” ujar La Ode Ida.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News