Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan pemimpin tangguh karena mudah ditekan saat penentuan cawapres sehingga bisa membatalkan Mahfud MD.
“Jokowi adalah pekerja dan manager yang tangguh tetapi samasekali bukan pemimpin yang tangguh,” kata sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola di akun Twitter-nya @tamrintomagola.
Kata Thamrin, pemimpin yang tangguh tidak akan mudah diancam dan takluk mengubah keputusan penting-strategis saat terakhir.
Selain itu, ia mengkritik partai Orde Baru yang bergabung dengan kubu Jokowi. “Semua parpol lama yg karatan itu sudah berwatak Orba yg korup adigang-adigung,” jelasnya.
Mahfud menyatakan Jokowi berada di bawah tekanan partai politik saat menjadi pembicara di program ILC tvOne. Dia bercerita bertemu dengan Jokowi untuk membahas cawapres pada suatu hari.
“Pak Jokowi menjelaskan peristiwanya dihadapkan pada situasi sulit,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. Menurut dia, Jokowi memilih dirinya menjadi cawapres sebelum pilihan kemudian dijatuhkan kepada Ma’ruf Amin.
Namun, kata Mahfud, para ketua umum partai politik mendatangi Jokowi membawa calon masing-masing. “Saya tidak bisa menolak. Saya kan bukan ketua partai, sementara koalisi harus ditandatangani,” ujar Mahfud menirukan Jokowi.