Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) yang menolak Islam Nusantara maka publik diingatkan sejarah pemberontakan PRRI/Permesta di wilayah tersebut.
Demikian dikatakan Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim kepada suaranasional, Selasa (31/7). “Ketika itu Indonesia dipimpin Bung Karno dari kalangan nasionalis dan beberapa tokoh Minang memberontak melawan Bung Karno,” jelasnya.
Kata Nur Khalim, rakyat Indonesia perlu diingatkan agar peristiwa PRRI/Permesta yang merugikan rakyat tidak terulang lagi. “Islam Nusantara itu sudah disepakati ulama NU dan tidak ada yang salah. MUI Sumbar belum tabayyun,” papar Nur Khalim.
Nur Khalim mengatakan, penolakan Islam Nusantara oleh MUI Sumbar lebih didasarkan keputusan politik. “Publik sudah tahu warga Sumbar itu tidak suka dengan Jokowi. Pada Pilpres 2014 Prabowo menang di sana,” pungkas Nur Khalim.