Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi saat ini terjadi bukan merupakan sinyal bahaya.
“Jangan menganggap kurs itu kalau masih perubahan Rp 50 hingga Rp 100 rupiah itu bahaya, gak ada bahayanya di situ,” kata dia di kantornya, Minggu (22/7/2018).
Menko Darmin menyebut bahwa China malah sengaja membuat mata uangnya terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar Amerika. “China sengaja dia melemahkan mata uangnya,” ucapnya.
Dalam pandangan Darmin, selama ini masyarakat belum terlalu memahami persoalan nilai tukar sehingga ketika Rupiah terus melemah dianggap merupakan suatu hal yang membahayakan.
Menurutnya nilai tukar Rupiah masih akan baik-baik saja saat ini. Katanya, tidak baik jika Rupiah tembus level 20.000.
“Nah kita, memang masyarakat kita banyak sekali yang sebetulnya tidak melek urusan begini-begini ini. Tidak berarti gak apa-apa kalau Rp 20.000, ya apa-apa kalau segitu, yang bener saja.”
Kendati demikian dia menegaskan bahwa pemerintah bersama Bank Indonesia akan berusaha menjaga agar pelemahan Rupiah jangan terlalu jauh.
“Kita akan usahakan pelemahannya jangan terlalu jauh. Dan kebijakan-kebijakan yang kita ambil termasuk dengan BI dan OJK tidak akan membiarkan pelemahan itu terlalu jauh,” dia menandaskan.