Indonesia bisa berperan dalam perdamaian Palestina-Israel dengan menggunakan konsep Nasionalis, Agama dan Zionis (Nasazi).
“Memang konsep Nasazi bisa dianggap kontroversi tapi bisa mendamaikan Israel-Palestina,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (17/6).
Menurut Nur Khalim, Israel menyakini adanya tanah yang dijanjikan yang saat ini mereka tempati.
“Secara teologis bangsa Yahudi di Israel punya dasar teologis menempati wilayah sekarang ini. Begitu pula bangsa Palestina punya dasar teologis. Harusnya keduanya bisa didamaikan,” ungkapnya.
Kata Nur Khalim, di Israel sendiri terdapat umat Islam dan masjid. “Pemerintah Israel menyadari umat Islam juga ada,” papar Nur Khalim.
Menurut Nur Khalim, Indonesia bisa menjadi harapan perdamaian Israel-Palestina karena mempunyai dua ormas Islam terbesar di Indonesia.
“NU dan Muhammadiyah bisa berperan dalam proses perdamaian Israel-Palestina. Di Muhammadiyah sudah dimulai Pak Din Syamsuddin dan di NU sejak Gus Dur,” papar Nur Khalim.
Nur Khalim, harusnya rakyat Indonesia bisa memanfaatkan teknologi yang dimiliki Israel. “Teknologi pertanian Israel sangat maju dan bisa dimanfaatkan di Indonesia,” ungkapnya.