Semua aktivis 98 tidak bisa diklaim sebagai pendukung Joko Widodo (Jokowi).
“Entitas aktivis 98 tidak bisa diklaim secara tunggal ada di belakang rezim Jokowi hari ini,” kata Sekjen Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Satyo Purwanto, Jumat (1/6).
Kata Satya, harus dipisahkan antara individu dengan entitas aktivis 98. “Harus dipisahkan antara pilihan politik individual dengan entitas aktivis 98”
Satyo mengatakan justru mayoritas yang tergabung dalam entitas aktivis 98 menegaskan bahwa rezim Jokowi telah gagal dalam mengawal demokrasi dan konstitusi.
“Apalagi kalau dikaitkan dengan janji-janji politik, Triksakti dan Nawacita. Tidak relevan sama sekali,” ungkapnya.
Namun demikian, Komeng sapaan akrabnya, menghargai sekaligus menghormati teman-temannya yang mengaku aktivis 98 dalam menentukan pilihan politiknya.
Progres 98 yang dipimpin Faizal Assegaf menyatakan dukungan terhadap presiden Jokowi untuk terpilih lagi pada pemilihan presiden 2019.
Menurut Faizal, mantan Gubernur DKI tersebut sebagai reprenstasi dari proses reformasi yang tidak tersentuh oleh kekuasan orde baru.
“Sikap saya udah jelas dukung pak Jokowi dalam rangka 2 periode,” jelasnya.