Guru Besar Ilmu Hukum Prof Suteki hanya berharap kepada Allah atas rencana sanksi terhadap dirinya dengan tuduhan anti-NKRI.
“Hanya kepada-Mu ya Alloh aku menyandarkan segala harapan,” kata Suteki di akun Facebook-nya.
Kepala UPT Humas dan Media Undip Semarang, Nuswantoro, mengatakan sidang etik tertutup berlangsung Selasa (22/5) dan Rabu (23/5) sehingga belum diketahui keputusan apa yang diambil.
“Hari ini dan besok baru sidang, belum bisa menyampaikan hasilnya,” kata Nuswantoro, Selasa (22/5/2018).
Nuswantoro tidak membantah staf yang dimaksud adalah salah satu guru besar yaitu Prof Dr Suteki SH MHum. Selain itu ada lagi staf lainnya dan baru bisa disampaikan setelah sidang etik.
“Iya, salah satunya (Suteki),” tandas Nuswantoro.
Pernyataan Prof Suteki mendapat dukungan dari para mahasiswa maupun netizen dan menganggap tuduhan antiNKRI sangat tidak punya dasar.
Akun Facebook Maskuntadi: Saya mahasiswa beliau. Saya tahu bagaimana beliau mempertanggung jawabkan keilmuannya.
Bukan dosen yang menye.. bahkan awal pertama kali dekat beliau malah kena semprot dulu.
Ga mentang2 mahasiswa magister terus dosen bisa dilobby.
“Dosen yang ikut mahasiswa apa mahasiswa yang ikut dosen?” hardik Prof Suteki, Sh, Mhum, Dr waktu saya memaksa minta jadwal ujian susulan.
Ga peduli pula waktu itu saya masih berseragam kantor.
Qodarullaah sejak saat itu malah jadi deket.
Sampe dikasi tau ttg konsep “Mardhatillah”.
Udah prof.. jalan terus ajaa.
Maju teruuus
Sedangkan akun Facebook: sna Askanah: Kita mahasiswa mu selalu mendukungmu Prof ini tuduhan keji semoga Alloh akan memberi keadilan
