Polisi harus menangkap siapa saja yang mendukung kelompok teroris maupun mengarahkan ke politis termasuk Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Demikian dikatakan Ketua Jangkar Relawan Jokowi Himawan Sutikno dalam pernyataan melalui email kepada suaranasional, Selasa (8/5).
Menurut Himawan, orang-orang yang tidak mengecam bom bunuh diri ataupun kerusuhan di Mako Brimob membuka peluang terhadap gerakan terorisme.
“Saat ini gerakan teroris semakin menunjukkan eksistenya dengan keberadaan politisi ataupun orang-orang yang tidak mengecam peristiwa bom bunuh diri di Surabaya,” ungkap Himawan.
Himawan mengatakan, semua komponen bangsa harus bersama-sama berperang melawan terorisme. “Tidak perlu membahas jika ingin melawan terorisme. Kelompok teroris ini tidak mengenal HAM,” papar Himawan.
Selain itu, ia mengatakan, penangkapan terhadap orang-orang yang membela teroris untuk menekan gerakan mereka. “Selama ini kelompok teroris terus melakukan teror karena kita melakukan pendekatan yang sangat lemah,” jelas Himawan.
Sebagaimana yang dikabarkan oleh berbagai media, Ahad (13/5), terjadi ledakan bom di beberapa gereja di Surabaya.
Pertama, Gereja Katolik Santa Maria Tidak Bercela Ngagel, rumah ibadah yang hanya beberapa meter dari lokasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
Kedua, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan Ketiga, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
Dari informasi yang dihimpun, Ahad (13/5/2018), ledakan yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) berasal dari bom mobil.
Akibat ledakan di GPPS, dilaporkan 5 mobil dan 30 motor terbakar. 2 Mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi. Saaar ini lokasi sudah disterikan oleh petugas kepolisian.