Gerakan ganti Presiden 2019 sangat meresahkan masyarakat dan tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Demikian dikatakan Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (9/4).
Menurut Sulaksono, saat ini masyarakat lebih senang dengan kinerja Jokowi seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Gerakan ganti Presiden 2019 seperti provokator dan bisa terjadi gesekan di masyarakat. Polisi harus mewaspadai gerakan ini,” paparnya.
Sulaksono mengatakan, gerakan ganti Presiden 2019 punya jaringan dengan kelompok yang memanaskan di Pilkada DKI Jakarta.
“Di situ ada Neno Warisman, yang saat Pilkada DKI Jakarta memunculkan isu SARA, ada Amien Rais, dan beberapa tokoh lainnya,” jelasnya.
Ia khawatir, kelompok ini akan memakai metode cara pemenangan di Pilkada DKI Jakarta untuk mengalahkan Jokowi.
“Sudah terlihat, mulai dihembuskan isu SARA Megawati. Ketua Umum PDIP dikaitkan Sukmawati, dan muncul demo besar di beberapa daerah dan opini negatif. Polanya sudah terlihat,” pungkasnya.