Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1439 Hijriyah, pada Kamis 17 Mei 2018.
Terkait hal itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, bahwa pemerintah akan menentukan awal puasa atau 1 Ramadan 1439 Hijriyah, melalui sidang Isbat.
“Sebagaimana keputusn MUI yang selalu menjadi pegangan kita (pemerintah), untuk menentukan kapan 1 Ramadan, kapan 1 Syawal dan juga 1 Dzulhijah itu, dilakukan melalui sidang isbat,” ujar Lukman kepada wartawan saat menghadiri rakornas Pendidikan Islam di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Rabu (14/3/2018)
Ia menjelaskan, Muhammadiyah menentukan awal puasa melalui metode hisab. Sedangkan pemerintah itu, melalui sidang isbat dengan metode hisab dan rukyatul hilal sebagaimana yang sudah ditetapkan MUI.
“Kita (pemerintah), melaksanakan apa yang telah menjadi keputusan MUI. Jadi, selain berdasarkan hisab, kita juga berdasarkan melihat langsung posisi hilal pada saat akhir bulan, sebelum awal Ramadan,” ungkapnya.
Diketahui, keputusan Muhammadiyah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dijadikan pedoman oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Ijtimak jelang Ramadan 1439 H terjadi pada Selasa, 15 Mei 2018 pukul 18.50 WIB. “1 Ramadan 1439 H jatuh pada Kamis pahing, 17 Mei 2018,” demikian keterangan tertulis yang dilansir Muhammadiyah.
Sementara untuk Hari Raya Idul Fitri, ditetapkan jatuh pada Jumat 15 Juni 2018. Hal itu berdasarkan ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada Kamis 14 Juni 2018.