Gerakan tolak Joko Widodo (Jokowi) bisa menimbulkan fitnah, hoax terhadap orang nomor satu di Indonesia.
“Itu dilihatnya apakah ada penyebaran hoax, fitnah, dan ujaran kebencian atau tidak,” kata politikus PPP Arsul Sani, Kamis (8/3).
Kata Arsul, gerakan tolak Jokowi diharapkan tidak menyebarkan hoax dan fitnah. “Tidak menyebarkan hoax, itu masih bagian dari kebebasan berekspresi dalam alam demokrasi,” ungkapnya.
Diberitakan, Sri Bintang Pamungkas menggagas gerakan tolak Joko Widodo menjadi presiden pada Pilpres 2019. Ia menyebut gerakan ini untuk menyelamatkan bangsa.
“Ini sangat penting, gerakan menolak Jokowi ini demi menyelamatkan bangsa dan negara. Inilah bentuk demokrasi,” ujar Sri Bintang di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jl Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.