Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde blusukan ke pasar megisyaratkan mantan wali kota Solo minta dukungan lembaga donor keuangan internasional untuk berkuasa lagi.
“Makanya sekarang saya heran kalau sekarang ada keinginan bos IMF diajak blusukan ke pasar-pasar. Apa itu maksudnya dan di mana harga diri serta kedaulatan bangsa Indonesia. Mbok kalau pengin berkuasa lagi tidak usah dengan memakai cara begitu,” kata mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier kepada suaranasional, Senin (26/2).
Menurut Fuad, Presiden Soeharti justru marah ketika Ketua organisasi kreditur yang bernama IGGI (Inter-Governmental Group on Indonesia) JP Pronk blusukan ke pasar dan seperti Gubernur Jenderal Belanda.
“Pak Harto pun marah besar atas perilaku Pronk. Dia menganggap Pronk bertingkah seperti layaknya Gubernur Jendral Belanda di zaman penjajahan dulu. Imbasnya Pak Harto dengan segera membubarkannya IGGI yang menjadi lembaga kredit untuk Indonesia itu,” jelas Fuad.
Fuad mengingatkan di peringatan ’50 tahun konfrensi Asia Afrika’ di Bandung beberapa waktu lalu, di muka umum ada yang berpidato mengatakan ‘go to hell with You Aid’. Ini jelas persis dengan pernyataan Bung Karno yang menginginkan kemandirian dan berlakunya Tri Sakti.
“Tapi kenapa ternyata hasilnya begini. Kenapa banyak orang lupa dan seperti membalik omongannya sendiri?,’’ kata Fuad.