Beberapa Guru Besar Universitas Islam Jakarta (UIN) di antaranya Prof Azyumardi Azra, Prof Din Syamsuddin, Prof Bahtiar Effendi menilai PDIP belum mengakomodir umat Islam.
Mereka menungkapkan hal itu saat menjadi penguji sidang promosi doktoral Idris Thaha di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat (23/2/2018) dikutip UINJKT.
Dalam paparan sidang promosi doktor, Idris mengatakan, partai berlambang Banteng Moncong Putih itu telah mengakomodir umat Islam antara lain engan pendirian organisasi sayap (Bamusi), akomodasi elite partai dengan merekrut aktivisi Muslim dalam struktur PDIP.
“Fakta PDIP mengakomodasi aspirasi umat Islam juga terlihat ketika menempatkan jabatan strategis seperti sekjen dan aktivitas keagamaan dan regulasi bernomenklatur Islam,” tegas Idris Thaha.
Azyumardi mempertanyakan terkait aspek proposional dalam konteks demografi umat Islam. PDIP dianggap tak proposional dalam konteks ini. Aspek proposional di PDIP terkait umat Islam harusnya 88%. Ini tak dilakukan PDIP.
Selain Prof Azra, Prof Dr Din Syamsuddin, juga mempersoalkan klaim akomodasi tersebut. Prof Din justru mempertanyakan, di Kalteng, Kalbar, DKI Jakarta, PDIP mengusung cagub non Muslim. Jika PDIP dianggap mengakomodasi aspirasi umat Islam sudah seharusnya mengusung calon gubernur dari umat Islam.
Sementara itu, Prof Dr Bahtiar Effendy, PDIP akan dianggap mengakomodir umat Islam (dengan nada bercanda) kalau Wakil Ketua PDIP, Prof Dr Din Syamsudin, Sekjennya dari tokoh Islam, misalnya Prof Dr Masykuri Abdillah.