Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terlihat kebingungan dengang mengumumkan jagoannya yang bertarung di Pilkada dalam detik-detik terakhir.
“Sepertinya PDIP masih shock kekalahan di DKI dan Banten sehingga masih kebingangn mencari calon kepala daerah untuk bertarung di Pilkada sehingga baru diumumkan pada detik-detik terakhir,” kata pengamat politik Sahirul Alem kepada suaranasional, Senin (8/1).
Kata Alem, PDIP yang baru mengumumkan pada detik-detik terakhir menunjukkan partai berlambang Banteng Moncong masih mengandalkan figur Megawati.
“Biasanya perempuan masih terbawa emosi dan ini menunjukkan PDIP bukan partai moderen yang mengandalkan sistem kepartaian dan sistem kaderisasi yang baik,” jelas Alem.
Alem mengatakan, Diusungnya Djarot di Pilkada Sumut menunjukkan PDIP tidak melakukan survei. “Ini hanya feeling dari Megawati saja dan semua kader mengiyakan saja tanpa mengoreksinya,” papar Alem.
Selain itu, Alem mengatakan, Megawati juga kebingungan terkait mundurnya Azwar Anas sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur.
“Di Jatim ini ada internal PDIP tidak suka dengan Azwar Anas dan disebarkan foto-foto tersebut. Setelah Azwar Anas mundur, kemungkinan besar dari kader PDIP asli yang mendampingi Gus Ipul,” papar Alem.