Kelompok radikal dan oposisi makin kencang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan berbagai fitnah di media sosial (medsos) maupun ceramah keagamaan.
“Kolaborasi kelompok radikal dan oposisi makin kencang menyerang Jokowi di tahun 2018,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan melalui email kepada suaranasional, Rabu (3/1).
Kata Sulaksono, dalam menyerang Jokowi melakukan politisasi agama bahkan menggunakan mimbar khutbah jumat dan ceramah agama. “Di beberapa masjid di Jakarta khutbahnya sudah menyerang Presiden Jokowi,” ungkapnya.
BACA JUGA:
- Gardu Banteng Marhaen: Polisi Harus Batalkan Safari Dakwah Ustadz Somad di Jakarta-Tangerang.
- Astaghfirulloh, Politikus PDIP Sebut LGBT Sunnatullah dan Halal dalam Islam
- Jeremy Tety Pendukung LGBT Alami Sakit tak Bisa Disembuhkan?
- Pergantian Kepala Bais Mendadak, Prabowo: TNI Keadaan Darurat?
Sulaksono meminta aparat kepolisian untuk mencegah ujaran kebencian di ceramah agama maupun khutbah Jumat. “Jangan sampai kejadian Pilkada DKI Jakarta terulang lagi di Pilpres 2019,” jelasnya.
Menurut Sulaksono, kelompok radikal dan opisisi ingin mengulang kesuksesan Pilkada DKI Jakarta di Pilpres 2019. “Cara yang digunakan sudah terlihat dengan berbagai acara seperti shalat subuh berjamaah,” pungkas Sulaksono.