Pendukung 212 melakukan politisasi subuh berjamaah dengan tujuan untuk menjatuhkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 agar mantan Wali Kota Solo itu tidak terpilih kembali.
Demikian dikatakan Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim kepada suaranasional melalui email, Selasa (2/1). “Subuh berjamaah untuk memenangkan Pilkada dan akhirnya bertujuan agar Jokowi tidak terpilih lagi di Pilpres 2019,” ungkapnya.
Kata Nur Khalim, tokoh-tokoh yang terlibat 212 sudah melakukan safari dengan mengadakan subuh berjamaah. “Tokoh-tokoh 212 seperti Amien Rais, Al-Khaththath, Teungku Zulkarnain maupun lainnya sudah keliling beberapa daerah melakukan subuh berjamaah dan ceramahnya selalu mengkritik pemerintah,” ungkapnya.
BACA JUGA:
- Gardu Banteng Marhaen: Polisi Harus Batalkan Safari Dakwah Ustadz Somad di Jakarta-Tangerang.
- Astaghfirulloh, Politikus PDIP Sebut LGBT Sunnatullah dan Halal dalam Islam
- Jeremy Tety Pendukung LGBT Alami Sakit tak Bisa Disembuhkan?
- Pergantian Kepala Bais Mendadak, Prabowo: TNI Keadaan Darurat?
Menurut Nur Khalim, di Pilpres 2019 nuansa politisasi agama makin menguat terutama dilakukan kubu oposisi.
“Kejadian Pilkada di Jakarta jangan sampai terulang lagi untuk Pilpres 2019, dan pihak-pihak terkait harus segera mencegahnya,” pungkasnya.