DPR: Ada Dugaan Jaringan Intelijen yang Mengusir Ustadz Abdul Somad di Hong Kong

Ustadz Abdul Somad (IST)

Penolakan dan pengusiran Ustadz Abdul Somad di Hong Kong diduga dilakukan jaringan intelijen dengan tujuan memunculkan radikalisme di kalangan kalangan Buruh Migran Indonesia (BMI) di negara bagian China itu.

“Dugaan saya, Ini sisa2 jaringan intelijen #WarOnTerror yang kerjaanya gitulah. Mereka Gak sadar kalau jamaah Ustadz yang ditolak masuk bisa jadi radikal,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di akun Twitter-nya @fahrihamzah.

Menurut Fahri, intelijen ini sengaja memunculkan radikalisme di kalangan BMI.

“Islam radikal supaya gampang ditumpas. Teman2 BMI Hongkong waspadalah,” ungkapnya.

Fahri mengatakan, Ustadz Abdul Somad berbahasa Melayu yang sangat enak didengar. Sebagai orang Melayu karena itulah beliau berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Ustadz Abdul Somad adalah guru dalam banyak hal. Waktu akan mengisahkan,” jelasnya.

Ia juga mengatakan Ustadz Abdul Somad akan jadi ulama besar. Semoga sabar menghadapi ujian. Ini fase yang harus dilalui

“Pendengar dan murid beliau takkan berkurang tapi bertambah. Barokallah ya Ustadz, maju terus. Ini tanda-tanda baik bagi perkembangan Islam ke depan. Amin,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News