Staf Khusus era Presiden SBY, Andi Arief menyindir Guntur Romli dengan sebutan Guntur Romlah yang tidak terlihat dalam aksi bela Palestina di Monas, Ahad (17/12).
“Di kerumunan orang saya mencari jangan2 ada guntur Romlah,Tidak ketemu, kabarnya Ia sedang utak-atik proposal Dana bansos salihara ke Anies,” kata Andi di akun Twitter-nya @andiarief.
Andi juga mengatakan, kekuatan muslim di Indonesia sangat diperhitungkan sehingga dengan mudah melakukan mobilisasi massa.
“Kalau melihat geliat wadah2 dan spontanitas dalam kekuatan muslin yg konsisten dg perjuangan massa, betapa salah arah bazzer pihak sebelah,” ungkapnya.
Ia menunjukkan kekagumannya perjuangan umat Islam dalam melakukan organisasi massa dan berkumpul secara cepat.
“Terhadap mereka yang mampu menunjukkan perjuangan massa sebagai opsi politik, itulah Indonesia yang sejati, itulah budaya politik Indonesia,” paparnya.
Kata Andi, Pengorganisiran hasilkan wadah berkumpul. Bentuk macam-macam, bisa menjadi alat mobilisasi. Di jaman now, teknologi organisir sampai ke rumah2.
“Wadah juga menjadi tempat edukasi atau tempat mendidik rakyat bahwa perjuangan massa itu tetap menjadi alternatif di saat semua beku,” pungkasnya.