212 merupakan gerakan politis dengan tujuan mencegah Joko Widodo (Jokowi) menduduki jabatan Presiden dua periode.
“Saya lihat ini gerakan politis. Kami dari Ganteng Banteng Marhaen siap menghadapi gerakan 212 yang berupaya menggagalkan Jokowi menduduki jabatan dua periode,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional melalui email, Rabu (6/12).
Kata Sulaksono, gerakan 212 akan memunculkan isu SARA sehingga masyarakat tidak memilih Jokowi lagi di Pilpres 2019. “Dan isu SARA berhasil mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta,” ungkapnya.
Menurut Sulaksono, polisi harus mewaspadai gerakan 212 karena membahayakan keutuhan bangsa dan negara. “Ini gerakan ambisius untuk menjegal Jokowi dua periode dan dilakukan cara-cara yang tidak benar,” papar Sulaksono.
Sulaksono mengatakan, gerakan 212 menjadi gerakan politik yang akan diuji coba di Pilkada 2018. “Di Jateng, Jatim akan menggerakkan isu 212, di medsos sudah terlihat gerakan mereka ini,” pungkasnya.
Umat Islam sudah mulai muak atas sikap rezim jokowi yg lebih didominasi oleh kepentingan kepentingan kelompok yg membenci nilai nilai Islam , demokradi dan penegakkan hukum yg tidak tebang pilih, penguatan gerakan anti korupsi.
Umat Islam sudah mulai muak atas sikap rezim jokowi yg lebih didominasi oleh kepentingan kepentingan kelompok yg membenci dan atau tidak mendukung nilai nilai Islam , demokrasi dan penegakkan hukum yg tidak tebang pilih, penguatan gerakan anti korupsi ,serta pembangunan ekonomi yg mendukung penguatan ekonomi kalangan memengah bawah.
kelompok panik takut kalah…… makanya rezim ini berkaca diri ….. dasar mental kerupuk