Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga harus memikirkan dampak penutupan tempat hiburan malam seperti Hotel Alexis karena ada beberapa yang mencari hidup di tempat tersebut.
“Bung Anies, Anda bukan gubernur orang Islam saja, lonte pun wargamu,” kata Ketua Jakarta AntiDiskriminasi, John Simanjuntak dalam pernyataan kepada suaranasional melalui email, Selasa (31/10).
Menurut John, Anies tidak memberikan solusi setelah penutupan atau tidak diperpanjang izin tempat hiburan malam. “Solusinya apa? penutupan tidak menjamin tidak ada tempat prostitusi juga,” ungkap John.
Kata John, Jakarta terdiri banyak komunitas dan profesi tetapi harus dalam pengawasan pemerintah dengan ketat. “Jepang sebagai negara maju saja ada tempat hiburan malam, tetapi membuat aturan yang ketat.Justru ada pemasukan negara dari tempat hiburan malam,” papar John.
John mengatakan, pasca tidak diperpanjangnya izin Alexis muncul masalah sosial yang lebih besar. “Penutupan harus ada kajian besar dan solusinya. Ini tidak diperpanjang karena didesak kelompok radikal,” jelas John.
Sebagaimana diketahui, surat tidak diperpanjangnya izin usaha Alexis telah diterbitkan pada Jumat (27/10).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki dasar untuk tidak memperpanjang izin usaha Alexis. Salah satunya yakni banyaknya keluhan dari masyarakat.
NKRI sdh..diambang KEHANCURAN….mencari PEKERJAAN HARAM-pun sudah sangat SULIT…..apalagi PROFESI HALAL……Faktornya yg saat menjadi PENYEBAB….PENGUNGGURAN TERJADI dimana-mana…..Lapangan kerja Sempit….PHK terjadi secara SPORADIS akibat sistem tenaga kerja OUTSOURCING….Beaya hidup Tinggi….Gaya HIDUP HEDONIS……pemerintah hanya GEMBAR GEMBOR Program Pengentasan kemiskinan belaka……KORUPSI dimana-mana…..dilakukan oleh aparat pemerintah yg berkonspirasi dengan KOORPERAT……..BAIF ..KONYOL dan BEGO…Pemerintah tidak punya WIBAWA di mata RAKYATnya……!!!!!!!
Lebih gilanya lagi janji pemerintah membuka 10jt lapangan kerja bagi rakyat indonesia saat kampenye ternyata memang terbukti dengan banyaknya lapangan pekerjaan namun hanya untuk warga yang ber KTP RRC ditambah lagi membangun infrastruktur dengan berhutang, setelah jadi infrastrukturnya dijual kembali.. Gak tau apa dijual untung atau rugi??? Inilah strategi koplak presiden meubel indonesia.