Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak oleh otoritas Amerika Serikat (AS). Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwono berkomentar.
“Bagaimana mungkin seorang pejabat resmi yang mendapat undangan resmi dari mitranya ditolak untuk bisa datang?” kata Hikmahanto dalam keterangan pers, Minggu (22/10/2010).
Hikmahanto menyatakan peristiwa ini patut dipertanyakan. Kabarnya sedang ada masalah internal di pemerintahan AS. Menlu Retno menyatakan pihaknya telah meminta informasi lebih lanjut dari Dubes RI untuk AS.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dinilai sudah melakukan hal yang tepat dengan meminta Dubes RI untuk AS mendapatkan klarifikasi atas peristiwa ini. Kemlu juga disarankannya meminta perhatian dari pihak Dubes AS untuk Indonesia terhadap peristiwa ini, agar AS juga hati-hati dalam menyikapi tamunya.
“Bila juga tidak diindahkan, bukannya tidak mungkin pengusiran atau persona non grata terjadi pada diplomat AS di Indonesia,” kata dia.
Sedianya, Gatot hendak menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Oktober besok di Washington DC. Undangan itu dikirim oleh Jenderal Joseph F Duford dari AS. Namun gara-gara larangan masuk AS, Gatot mengurungkan niatnya terbang ke AS.
[detik]