Nama Rizal Ramli identik dengan konsistensi dalam menyuarakan kebenaran. Baik di dalam maupun luar pemerintah, mantan aktivis ITB ini tetap tidak berubah.
Itulah penilaian salah satu pimpinan pondok pesantren putri Darusssalam Gontor, Ngawi, Jawa Timur KH Ahmad Suharto, Sabtu (14/10) sebelum Rizal Ramli memberikan kuliah umum di hadapan santriwati.
Kiai Ahmad memberikan penilaian seperti itu karena saat menjadi Menko Maritim, Rizal Ramli berani menolak reklamasi walaupun harus berhadapan kekuatan besar sehingga terlempar dari anggota kabinet.
Kata Kiai Ahmad keberanian Rizal Ramli karena didorong oleh keimanan. “karena beliau hanya takut kepada Allah SWT,” papar Kiai Ahmad.
Rizal Ramli jadi Menko Maritim dan Sumber Daya pada Agustus 2015 dan direshuffle pada Juli 2016. Selama menjabat Menko Maritim Rizal Ramli melakukan berbagai langkah terobosan mulai dari persoalan pengelolaan ladang abadi gas Blok Masela, pembelian Boeing untuk maskapai penerbangan Garuda, proyek listrik 35 ribu megawatt, pembenahan destinasi wisata, hingga melakukan moratorium terhadap reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Sedangkan Rizal juga mengungkapkan Pondok Pesantren Gontor sudah sangat familiar bagi dirinya.
“Gontor bagi saya sudah seperti keluarga. Waktu saya selesai studi di Jepang tahun 1970-an saya keliling Pulau Jawa, salah satunya saya mondok di Gontor selama lebih dari seminggu untuk mendalami persoalan-persoalan kebangsaan waktu itu dengan sesepuh Gontor, antara lain Kiai Sahal dan Kiai Zarkasih, saya berdiskusi dengan beliau, para orangtua yang saya hormati,” kenangnya.
