Kabar gembira bagi Madrasah TBS NU Kudus karena Kamis (12/10/2017) salah satu alumninya bernama Musyaffa’ berhasil mendapatkan gelar doktor bidang Ushul Fiqih dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Ia mendapatkan gelar doktor dengan predikat mumtaz ma’a martabati syarofil ‘ula (summa cum laude) setelah mempertahankan desertasi berjudul “Metodologi Ulama Syafi’iyah Dalam Mengklasifikan Dalil, Dan Cara Mentarjih Dalil-Dalil Yang Bertentangan” -studi teori dan penerapannya-
Sejak kecil, Musyaffa’ sudah terbiasa dengan lingkungan agama karena pada usia sekitar 7 tahun masuk Pondok Pesantren tahfidz (menghadal Al Quran) Yanbuul Quran Kudus. Sehingga saat lulus Ibtidaiyah (SD) sudah hafal Al Quran 30 juz.
Di Pondok yang didirikan KH Ulin Nuha dan Ulil Albab ini, kecerdasan Musyaffa sudah terlihat karena dengan mudah menghafal Al Quran.
Setelah dari Pondok Yanbuul Quran, pria kelahiran 29 Juni 1982 melanjutkan tsanawiyah (SMP) di Madrasah TBS NU Kudus.
Selanjutnya, pada 2001 ia melanjutkan Madrasah Aliyah Khusus (MAK) TBS NU. Musyaffa’ remaja mencoba peruntungan masuk jurusan ekonomi Universitas Islam Malang (Unisma) namun hanya bertahan dua semester karena ia diterima di Universitas Islam Madinah pada 2002.
Pria yang memiliki empat anak ini harus menempuh pematangan bahasa sebelum masuk kuliah di jurusan Ushul Fiqih Universitas Islam Madinah.
Pada 2007, Iia berhasil menyelesaikan gelar sarjana dalam bidang Ushul Fiqih. Tak puas strata satu, ia melanjutkan pascasarjana bidang yang sama dan lulus 2012.
2013 Musyaffa’ masuk kuliah s3 dalam bidang ushul fiqih dan akhirnya 17 Oktober 2017 berhasil mendapatkan gelar doktor.