Sejarah peristiwa 1965 perlu diluruskan karena mendeskreditkan Presiden Indonesia Soekarno (Bung Karno) dengan tudingan terlibat tidak langsung dengan PKI.
Demikian dikatakan Koordinator Gardu Banteng Marhaen, Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional melalui email, Ahad (8/10).
Menurut Sulaksono, pasca peristiwa G30SPKI, Soeharto memanipulasi sejarah peristiwa 1965.
“Soeharto membuat sejarah versi sendiri membentuk tim yang secara harus menuding Soekarno bagian dari PKI,” papar Sulaksono.
Kata Sulaksono, peristiwa 1965 bagian dari operasi intelijen CIA untuk menjatuhkan Bung Karno. “Waktu itu Bung Karno sangat antibarat dan itu dianggap sosok berbahaya dan harus dijatuhkan,” papar Sulaksono.
Selain itu, ia mengatakan, Dewan Jenderal itu benar ada dibuktikan saat Soeharto berkuasa. “Mulai dari Presiden sampai lurah itu dipegang militetm Apa ini tidak Dewan Jenderal,” pungkasnya.