Asma Dewi seorang ibu rumah tangga yang juga alumni 212 dan kritis terhadap penguasa harus meringkuk di tahanan dengan tuduhan ujaran kebencian.
“Emak-emak terpaksa di BUI karena anak muda gak ada lagi berani menyuarakan kebenaran,” kata mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Purn Suryo Prabowo di akun Facebook-nya.
Menurut Prabowo, saat ini emak-emak memerankan kerja anak muda yang berani mengkritik penguasa. “sampai kapan lagi emak-emak harusmelakukan kerjaan para anak muda?” tanya Prabowo.
Polisi menangkap Asma Dewi atau AD di Kompleks AKRI atau Polri, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat 8 September 2017. Ia diduga terlibat dalam kelompok penyebar ujaran kebencian lewat media sosial, Saracen.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan, pihaknya akan mendalami adanya fakta tersebut. Karena itu, sampai saat ini, Asma Dewi masih diinterogasi.
Itu jadi salah satu poin kami nanti untuk mendalami. Kami tidak boleh berandai-andai, kami harus periksa dulu,” kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/9).