Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tidak memberikan ruang pemikiran liberal di kampus.
“Direktur Pascasarjana UIN Jakarta, Prof Dr Masykuri Abdillah: Pemikiran liberal tidak bisa diberikan di Pascasarjana UIN Jakarta,” kata dosen UIN Jakarta, Edy A Effendi di akun Twitter-nya @eae18.
Kata Edy, Masyukri Abdillah seorang yang hafal Al Quran 30 juz dan secara akademik pernah menempuh pendidikan di Jerman.
“Prof Dr Masykuri Abdillah: Direktur Pascasajarna UIN Jakarta: Saya hafal 30 juz. Saya tidak memberi ruang untuk utak-atik ayat-ayat Quran,” ungkap Edy.
Kata Edy, Masykuri Abdillah menyatakan, dalam ruang akademik boleh membedah teks Al Quran tetapi bukan untuk hal-hal nyeleneh. “Dalam diskursus akademik melakukan pembedahan terhadap teks Quran, tak apa. Tapi kalau utak-atik yang nyleneh, tak ada tempat,” jelasnya.
“Kurang apalagi? Prof Dr Masykuri Abdillah, MA, PhD-nya di Hamburg University. Nyantri di Tebu Ireng. Direktur Pascasrajana UIN Jakarta,” pungkas Edy.