Seorang wanita bernama Vivy Binti Musyarafah melalui akun Facebook-nya mempertanyakan nasab (keturunan) pendakwah Gus Nur.
Ia mengomentari pernyataan Gus Nur di Facebook. “Jangan pake GUS… Gus itu identik NU… Kalo golongan ente kan biasa nya akhi… Numpang beken yaa pake GUS… Nasab dr mana ente…,” tulis Vivy.
Komentar Vivy ini memunculkan pro dan kontra di kolom Facebook Gus Nur. Sebagian mengkritik keras pernyataan Vivi itu seperti Riffqi Zaaidil Mawarid.
Riffqi menulis: Di Jombang Kami Byasa manggil Gus sekalipun Bukan ke Anak Kiyai…. Orang itu selagi Berilmu dan Beramal Sholeh pasti di Angkat derajat nya GUSNUR hanya salah satu dari orang Itu, dan Nasab Keluarga itu tak Menjamin Ahlaq dan Keilmuan, yang menjamin Ahlaq dan Keilmuan itu Adalah Didikan Dari GURU YG BER SANAD sambung smpai ke Rosul .. Soal manggil ya terserah yg manggil mau Buya, mau Gus, mau Yai, mau Ustad mau Syaikh,, yg Jelas manggil dengan Bahasa Penghormatan tanda menghormati orang Itu…. Ngomong2 soal Nasab.. Putra Nabi Nuh A.S dulu durhaka.. Nah Justru Pembuat Berhala Malah di Anugerahi Putra Yang Sholeh sekelas Nabi Ibrahim.. Yg merupakan Abul anbiya”
Akun Facebook Ephi Ephi menulis: Hahhahahaaa…. kalau goblok akut jangan ditunjukkan lha.
Orang Jawa dulu kalau memanggil anak lakinya “GUS” yang maksudnya adalah Bagus (baca : cah bagus).
Lalu teman sekerja saya juga saya panggil “Gus”. Terus opo’o ??? Loro ta atimu Vivy Binti Musyarofah ?
Gus Nur tidak pernah meminta di panggil “GUS”, tapi masyarakat saat ini biasanya memanggil secara otomatis pada orang2 yang dianggap memiliki ilmu agama yang baik atau tinggi dengan sebutan “GUS”. Jadi pe-Labelan itu dari masyarakat sendiri. Lha koq situ yang sewot dan sakit ati.
Opo pengen dipanggil Gus juga ??
Gus Vivy, terus nasabmu dari mana ??? NU cabang kristenkah ???
Ada yang mendukung pernyataan Vivy seperti akun Facebook Anshor TrueBlue Pasuruan: Gus tu panggilan buat anak kyai… lha dia???? Wkwkwkwkwk
