Rezim Jokowi menyalahkan SBY dan tidak mau bertangungjawab dengan mengatakan, utang saat ini yang mencapai Rp3000 triliun hasil pemerintahan warisan pemerintah sebelumnya.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (26/7). “Menyalahkan pemerintah SBY itu untuk menutupi ketidakmampuan Jokowi dalam mengelola negara,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, Jokowi harusnya menepati janjinya sewaktu kampanye tidak utang kepada negara lain maupun lembaga donor asing. “Namun faktanya Jokowi utang dan nilainya sangat tinggi,” ungkap Muslim.
Muslim mengatakan, cara berfikir Jokowi yang menyalahkan SBY seperti petugas partai. “Ketua Umum PDIP masih dendam ke SBY, sebagai petugas partai Jokowi harus menjalankan tugas menyerang SBY,” papar Muslim.
Selain itu, berfikir menyalahkan SBY akan dilakukan buzzer maupun pendukung Jokowi. “Pendukung Jokowi akan nyinyir dengan menyebut mantan (ditujukan ke SBY) untuk menyalahkan pemerintah sebelumnya,” pungkas Muslim.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Presiden Jokowi meminta masyarakat dijelaskan bahwa sebagian besar itu merupakan warisan pemerintah sebelumnya.
“Tadi oleh Presiden dijelaskan bahwa ketika beliau menjadi presiden (Oktober 2014), utangnya itu sudah Rp2.700 triliun,” jelas Pramono, usai sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/7).