Saat ini ada beberapa tokoh dari kalangan penggiat Ukhuwwah Wathaniyah dan Basyariyah lebih aktif memperjuangkan kepentingan kaum Yahudi dan Nasrani serta kepentingan kaum non muslim lainnya.
Demikian dikatakan ulama NU KH Luthfi Bashori dalam artikel berjudul “Terkikisnya Ukhuwwah Islamiyah di Akhir Zaman”.
Kata Kiai Luthfi, penggiat Ukhuwah Wathaniyah dan Basyariah melebihi dari kewajiban memperjuangkan kepentingan umat Islam itu sendiri, hingga mereka berani melanggar ketentuan hukum Alquran dan Hadits secara terang-terangan.
“Bahkan berani menampakkan sikap yang berseberangan dengan umat Islam demi ambisi hidupnya untuk memperoleh pujian dan fasilitas dari kalangan non muslim,” Jelas murid Ulama Mekah Syaikh Sayyid Al Maliki ini.
Kiai Luthfi mengatakan, siapa saja mencintai sesama muslim itu maka di akhirat kelak akan dikumpulkan bersama umat Islam. “Sedangkan yang mencintai kalangan non muslim juga akan dikumpulkan bersama kaum kafir,” jelasnya.
Selain itu, Kiai Luthfi mengatakan Ukhuwwah Wathaniyah dan Basyariyah, ini adalah hasil ijtihad dan tidak ada dalil qaht’i (secara pasti dari Alquran dan Hadits) yang mengikat secara langsung.
“Sekalipun boleh-boleh saja dilakukan, asalkan porsinya tidak melebihi dari perintah Allah dan Rasul-Nya dalam menjalin Ukhuwwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim),” kata Kiai Luthfi.
Kiai Luthfi mengatakan, larangan bagi para penggiat Ukhuwwah Wathaniyah dan Basyariyah untuk menjalankan aktifitasnya bersama non muslim, jika mereka tidak dapat berdamai dengan sesama muslim.
“Demi menjalin kehangatan ukhuwwah islamiyah (dengan sesama muslim), apalagi jika perseteruannya dengan sesama muslim itu hanya karena beda baju partai dan ormas atau beda wilayah domisili,” tegas Kiai Luthfi.