Aparat kepolisian yang menangkap orang yang mengalami masalah otaknya Tamin Pardede tetapi sering mengkritik pemerintah melalui Youtube menandakan Rezim Jokowi mementingkan citra daripada kerja.
“Tamim Pardede boleh dibilang orang setengah waras, masih saja diurusi dengan ditangkap. Rezim ini benar-benar mementingkan citra,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (7/6).
Menurut Muslim, harusnya ungkapan Tamim Pardede di Youtube dianggap angin lalu saja.
“Tamim Pardede mengakui profesor itu khan sudah tidak waras dan berbicaranya saja tidak jelas, namun anehnya rezim ini takut sama orang setengah gila,” sindir Muslim.
Muslim mengatakan, penahanan Tamim Pardede justru membuat penguasa saat ini tidak punya wibawa di hadapan rakyat.
“Justru rakyat melihat penguasa ini seperti pelawak yang sedang manggung. Orang setengah gila seperti Tamim Pardede ditakuti dan ditangkap,” ungkap Muslim
Muhammad Tamim Pardede alias ‘Profesor’ Tamim Pardede diringkus aparat kepolisian lantaran menebar ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Tamim ditangkap karena mengunggah video bermuatan hate speech terkait pemerintah.
“Benar, ditangkap oleh Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri pada hari ini pukul 00.05 WIB di Perumahan Adiloka, Neglasari, Kota Tangerang, Banten,” kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul saat dikonfirmasi wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2017).