Hampir Terjadi Bentrok saat Pawai Gawai Dayak

Pawai Gawai Dayak (Polda Kalbar)

Hampir terjadi bentrok saat acara Pawai Gawai Dayak dengan kelompok umat Islam yang mengadakan Aksi Bela Ulama di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/5).

Dikutip dari detik, menurut Kabid Humas Polda Kalbar, AKP Cucu Sayifudin, hampir terjadi bentrok saat kelompok Pawai Gawai Dayak mengira mereka dihadang oleh kelompok massa. Namun insiden sejumlah orang yang berlarian itu disebabkan karena salah persepsi.

“Jadi petugas di daerah situ mengalihkan rute, harusnya sampai ke Pasar Flamboyan dipersingkat oleh petugas di lapangan. Dikira ada missed, dikira ada mau hadang. Padahal hanya dipersingkat biar cepat selesai,” jelasnya.

Kata Cucu, ada kekhwatiran bentrok bertemunya dua kelompok saat keduanya bertemu.

“Karena kan emang ada kekhawatiran akan gesekan di lapangan dengan kelompok satunya (yang aksi damai). Salah persepsi. Yang lagi pawai ngira ada apa, yang mau nonton ngira apa kok pawai dialihkan, ” tutur Cucu.

Polda Kalbar memastikan tidak ada kejadian gesekan antara peserta Pawai Gawai Dayak dengan massa aksi. Sebab lokasi dan rute nya pun berbeda jauh.

“Aksi damai di Jalan Ahmad Yani. Mereka jalan dari Masjid Mujahidin ke Polda. Yang Pawai Gawai di Rumah Radakng. Jaraknya 2 Km. Kemudian dua-duanya pawai, tapi beda rute. Beda lokasi, nggak akan ketemu,” sebut dia.

Bahkan saat insiden itu terjadi, menurut Cucu, massa aksi sudah berada di Polda dan sedang beraudiensi dengan Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto. Aksi itu sendiri adalah untuk meminta pihak kepolisian mengawal pelaporan terhadap Gubernur Kalbar Cornelis.

“Yang aksi damai lagi di Polda. Audiensi tokoh-tokoh ulama dengan Kapolda. Intinya menyampaikan aspirasi, kemarin ada laporan video pak Gubernur, minta ditindaklanjut, sedang ditindaklanjuti oleh polda. Mereka komunikatif,” terang Cucu.

“Yang pawai, yang lari itu penonton, dibubarin sama petugas. Itu banyak foto-foto dan film-film lama disebarin,” sambungnya menyayangkan beberapa broadcast hoax.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News