Maju di Pilpres 2019, Jokowi Keok Mirip Ahok

Jokowi-Ahok (IST)
Jokowi-Ahok (IST)

Nasib Joko Widodo (Jokowi) yang maju di Pilpres 2018 mirip dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017

“Maju di Pilpres 2019, nasib Jokowi akan sama dengan Ahok yang kalah lawan politiknya dalam kompetisi demokrasi,” kata mantan anggota DPR Komisi III, Djoko Edhi Abdurrahman dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (18/5).

Kata Djoko, kekalahan Jokowi di Pilpres 2019 karena sejak setahun belakangan ini mendapat kecaman, cap, label atau stigma yang sangat-sangat negatif.

“Beberapa catatan penting dari stigma itu adalah.Jokowi di stigma sebagai tokoh yang membela dan melindungi Ahok,” jelas Djoko.

Menurut Djoko, sementara stigma yang melekat di dalam diri Ahok adalah Penista Agama. Jokowi kemudian di stigma sebagai pembela dan pelindung penista agama.

Menurut Djoko, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai yang identik dengan Keluarga Megawati ini dinilai kalangan kelas menengah ke atas menjalankan kebijakan otoritarian sehingga keberadaan Jokowi sebagai presiden hanya sebagai simbol atau boneka kecil yang bisa digendong ke mana-mana.

“Di kalangan militer, Jokowi dinilai sebagai Presiden yang pro pada komunis, karena secara tidak langsung Jokowi, setuju dengan upaya untuk mengusut kembali sejarah dan dugaan pembunuhan tokoh-tokoh komunis di jaman itu,” papar Djoko.

Kita sangat memahami militer adalah institusi yang tidak pernah kompromi dengan komunis atau komunis gaya baru.

Djoko mengatakan, faktor lain yang menyebabkan kekalahan Jokowi di Pilpres 2019, mantan Wali Kota Solo itu melakukan kerjasama ekonomi dan politik dengan negara-negara Tiongkok atau Korea Selatan.
“Presiden mengabaikan hubungan bilateral dengan negara-negara Islam seperti Arab Sudi, Irak atau yang negara-negara organisasi Islam (OKI),” jelas Djoko.

Ia mengatakan, stigma, label, cap di atas akan semakin meruncing hingga menjelang pemilu presiden, apalagi kalau stigma-stigma itu dijadikan isu kampanye atau bahkan black campaign dan disebarkan ke mushola-mushola atau masjid.

“Dengan demikian, saya harus menyatakan Nasib Jokowi, akan sama atau lebih buruk dari Ahok,” pungkas Djoko.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News