Ketua Setara Institute Hendardi menjadi antek asing karena menyalahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo atas pernyataan tidak ada makar maupun kudeta dalam aksi bela Islam.
Demikian diakatakan Aktivis Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (8/6). “Hendardi lagi jualan ke asing menyalahkan Panglima TNI Gatot Nurmantyo,” ungkap Rahman.
Kata Rahman, Hendardi dengan lembaga Setara Institute punya catatan buruk di Indonesia. “Dalam kajiannya selalu menyebut ada Islam radikal, oknum TNI pelanggar HAM dan sebagainya,” Rahman.
Menurut Rahman, rakyat lebih percaya Panglima TNI daripada Hendardi. “Hendardi itu menjual negara demi lembaganya. Kita tantang Setara Institute diaudit secara transparan,” jelas Rahman.
Rahman mencurigai Hendardi sedang adu domba antara kepolisian dan TNI. “Padahal sangat jelas TNI dan polisi tak ada masalah. Dan buktinya tuduhan makar dilepas,” pungkas Rahman.
Hendardi menilai pernyataan Panglima TNI lebih menyerupai pernyataan politikus sekaligus menggambarkan persoalan di dalam tubuh TNI. Karena itu, Presiden Joko Widodo perlu bersikap.
“Presiden Jokowi sudah semestinya mengingatkan Panglima TNI untuk tidak offside dalam berkomentar karena dapat mengganggu stabilitas keamanan,” demikian pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) ini.