Presiden Joko Widodo sebenarnya menolak untuk dianggarkan mobil dinas yang baru, menyusul mobil jenis Mercedes Benz S600 Guard yang biasa digunakan sering mogok.
Namun, seperti yang dikatakan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, ada kegentingan untuk pengadaan mobil itu.
“Kalau tanya Pak Presiden selalu bilang enggak usah, ngapain, enggak apa-apa. Tapi kalau urusan kayak begini enggak tahulah nanti. Tapi kalau saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini,” ujar Pratikno, di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.
Namun, setiap Pratikno berkonsultasi dengan Jokowi mengenai ini, selalu ditolak. Hanya saja pemerintah bisa menganggarkan pengadaan mobil dinas kepresidenan tanpa persetujuan Jokowi.
“Enggak harus disetujui Presiden, pengadaan biasa. Keputusan menteri saja selesai,” kata mantan Rektor UGM itu.
Menurutnya, pengadaan mobil baru Presiden itu penting lantaran masalah kondisi yang sekarang ini dianggapnya tidak layak lagi. Sebab, terlalu sering mogok untuk kendaraan yang ditumpangi orang nomor satu di Indonesia itu.
“Sangat tidak layak. Sudah beberapa kali mogok. Di Banjarnegara pernah mogok. Di Kalimantan terus Ponorogo, Jawa Timur, kalau enggak salah. Jadi sudah ada urgensi,” katanya. (Viva)