Rezim Joko Widodo (Jokowi) menghadapi lawan politik dengan memanfaatkan aparat kepolisian dengan mencari-cari kesalahan.
“Ini ciri khas rezim sekarang menghadapi lawan2 politiknya,” kata politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla di akun Twitter-nya @ulil.
Ulil mengungkapkan pendapat seperti itu dengan melampirkan artikel dari liputan 6 berjudul “Sandiga Uno Bakal Mangkir dari Pemeriksaan Polda Metro”.
Kata Ulil, Rezim Jokowi memanfaatkan melakukan “pemerasan” terhadap lawan politik memunculkan berbagai kasus hukum. “Memeras dengan kasus,” jelas Ulil.
Polda Metro Jaya memanggil Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terkait kasus penggelapan tanah di Tangerang, yang dileporkan seseorang bernama Joni Hidayat pada Selasa, 21 Maret 2017. Sandiaga akan dimintai keterangan sebagai saksi.
Wakil Ketua Tim Hukum Pasangan Anies Baswedan dnSandiaga Uno, Yupen Hadi, memastikan Sandiaga Uno tidak bisa memenuhi panggilan Polda Metro Jaya itu. Alasannya, Sandiaga telah memiliki jadwal lain yaitu melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Dengan sangat menyesal, bang Sandi tidak akan datang besok, tapi kami pastikan pada kesempatan pemanggilan berikutnya, (Sandi) akan datang,” kata Yupen di Kantor Pemenangan Anies-Sandi, Senin (20/3).