Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih suka mengurusi kambing daripada para petani Kendeng, Rembang yang menjadi korban dari pabrik semen.
Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Sabtu (18/3). “Harusnya Jokowi membela petani Kendeng dan membatalkan pendirian pabrik semen,” jelas Achsin.
Menurut Achsin, MA memenangkan gugatan petani atas pabrik semen di Kendeng. “Kalau negara berdasarkan hukum, semua harus mematuhi, justru Gubernur Jawa Tengah yang kader PDIP melanggar keputusan MA,” jelas Achsin.
Kata Achsin, terlihat Presiden Jokowi tidak mendengar aspirasi petani Kendeng, Rembang yang meminta pembatalan pabrik Semen. “Nampaknya Presiden Jokowi kalah dengan korporasi. Padahal pabrik semen di Rembang merusak lingkungan dan tidak menguntungkan bagi warga setempat,” ungkap Achsin.
Kemenangan petani ini malah nampak terlihat diacuhkan oleh pemerintah.
“Semen tidak bisa mengenyangkan perut rakyat. Sebagai lulusan hukum saya malu, karena kasus Kendeng, putusan MA yang memenangkan petani Kendeng diabaikan pemerintah,” tulis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, melalui akun Twitter resminya, kemarin, Kamis, dengan (hastag)#DipasungSemen2.
Pemerintah seharusnya lebih peka melihat keadaan ini karena para petani di daerah masih berpotensi mendapatkan ketidakadilan, terutama yang datang dari para pengusaha besar. “Karena petani di seluruh Indonesia pun masih sangat rentan atas perampasan lahan oleh negara demi kepentingan korporasi.”