Raja Salman yang memperpanjang liburan di Bali ingin mengetahui kondisi juru dakwah “wahabi” yang tidak mendapat perlakuan adil di Indonesia.
“Juru dakwah “wahabi” banyak mendapat perlakukan tidak adil dan pengusiran dan ini membuat Raja Salman lebih lama berada di Indonesia,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Rabu (8/3).
Kata Baidhowi, Raja Salman mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap juru dakwah yang berasal dari lulusan Universitas di Arab Saudi. “Kalau sampai ada penolakan menandakan ada yang tidak bagus hubungan antara Saudi dan Indonesia,” jelas Baidhowi.
Menurut Baidhowi, Raja Salman mungkin kecewa terhadap pemerintah yang tidak memberikan perlindungan terhadap pendakwah lulusan Arab Saudi.
“Padahal saat pertemuan Raja Salman dengan tokoh ormas Islam ditekankan ada persaudaran dan saat berada di Indonesia ada kasus pengusiran Ustadz Khalid Basalamah yang merupakan alumni Universitas Islam Madinah,” papar Baidhowi.
Selain itu, kata Baidhowi selama di Indonesia Raja Salman juga akan melihat respon penguasa Indonesia terhadap acara tabligh akbar di Masjid Attin TMII menghadirkan Habib Rizieq. “Acara Habib Rizieq di Masjid Attin tanggal 11 Maret 2017 dan Raja Salman selesai liburan 12 Maret 2017. Ini ada pesan khusus dari Raja Salman terhadap penguasa,” pungkas Baidhowi.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan rombongannya menambah masa liburan di Bali selama 3 hari. Menurut Seskab Pramono Anung, Raja Salman senang atas hasil pertemuan dalam kunjungan kenegaraan di Indonesia.
“Dengan ditambahkan 3 hari, berarti beliau betul-betul senang, gembira dengan penyambutan yang ada serta hasil yang diperoleh dari pertemuan bilateral, termasuk pertemuan B to B,” kata Pramono saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
1 komentar
Komentar ditutup.
Jgn kebanyakan spekulasi lah.. Siapa tau emang mau liburan lebih panjang. Bisa jadi yg minta nambah itu keluarga nya, bukan sang raja…