Survei dari Kristen Mark menyatakan, 85 persen responden menganggap seks sebagai perkara penting pada Hari Valentine. Begitu pula Sigi National Retail Federation, 51 persen orang akan melakukan “itu” pada momen yang diidentikkan sejumlah kalangan sebagai hari kasih sayang.
Demikian dikatakan Kepala bidang Pemenuhan Hak Anak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel, Senin (13/2).
Menurut Reza, pada saat valentine penjualan kondom meningkat dari hari-hari biasanya.
“Sementara data Durex, penjualan kondom tertinggi jatuh pada hari cinta dan intimasi. Kenaikan penjualan pada hari tersebut mencapai 25 persen,” ujar Reza.
Ia pun meminta kepada orang tua dan keluarga untuk tidak merayakan hari Valentine karena sangat beresiko bagi anak-anak remaja.
“Nah, kita punya dasar terukur untuk super hati-hati menjelang 14 Februari. Ini menjadi lebih berisiko lagi bagi anak-anak, karena mereka secara umum adalah peniru yang baik,” kata Reza. Menurut dia, kematangan fisik dan seksual anak-anak zaman sekarang datang lebih cepat, tanpa disertai kematangan psikis dan moral yang setara.