Jika mengancam NKRI, aparat kepolisian harus bertindak tegas terhadap Habib Rizieq cs yang akan melaksanakan demo 11 Februari (112).
“Kalau aksinya merongrong, mengancam keutuhan Indonesia, Polisi harus tegas, jangan pandang bulu,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kepada wartawan, Senin (30/1).
Kata Kiai Said aksi yang dilakukan Habib Rizieq cs dalam menghadapi pilkada merupakan hak.
“Ya aksi kan itu hak mereka ya. Asalkan betul-betul dengan aksi itu memperkuat meningkatkan kualitas pilkada (pemilihan kepala daerah), pemilu itu bagus,” ungkap Kiai Said.
Habib Rizieq membenarkan bahwa akan menggelar aksi “112” pada 11 Februari 2017 jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang berlangsung tanggal 15 Februari mendatang.
Aksi berupa doa bersama tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya meminta pertolongan kepada Allah agar penyelenggaraan pilkada serentak khususnya di ibu kota Jakarta berjalan dengan aman dan lancar.
“Doa boleh kan? Boleh. Artinya, doa untuk keselamatan bangsa, doa untuk keamanan pilkada di Jakarta. Hal itu supaya DKI Jakarta ke depannya mendapatkan kondisi yang insya Allah lebih baik lagi,” ujar Rizieq saat ditemui wartawan di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2017) siang.
Selain menggelar doa bersama, rencananya aksi tersebut juga bakal diramaikan dengan kegiatan jalan sehat.
“Insya Allah tanggal 11 Februari ada jalan sehat yang diikuti oleh sebagian peserta aksi 212 tahun 2016 yang lalu. Boleh kan ulama ikut jalan sehat? Wartawan ikut ya kita undang semua, kita jalan sehat dari Monas ke Bundaran Hotel Indonesia (HI). Ingat jalan sehat 112,” imbau Habib Rizieq.