Munculnya spanduk bertuliskan “Wayang tak Sesuai Syariat Islam” bagian dari skenario untuk menyudutkan umat Islam.
“Spanduk bertuliskan “Wayang tak Sesuai Islam”, bagian dari skenario untuk menyudutkan Umat Islam. Terlebih lagi Umat Islam sedang melawan Ahok,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (23/1).
Kata Muslim, sangat tidak masuk akal Umat Islam membuat spanduk dengan biaya lumayan mahal. “Yang membuat spanduk itu memiliki dana berlimpah dan tidak logis mempermasalahkan umat Islam mempermasalahkan wayang,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, saat ini umat Islam menghadapi kekuatan besar dengan pola intelijen yang sangat kuat. “Polanya untuk menghancurkan umat Islam dengan penggiringan opini yang jelek baik lewat medsos maupun media mainstream,” papar Muslim.
Menurut Muslim, saat ini ada upaya memojokkan umat Islam dengan pola sistematis dan terstruktur. “Dan dengan munculnya spanduk Wayang bukan syariat Islam bagian dari pembusukan Islam secara sistematis dan terstruktur,” papar Muslim.
Selain itu, Muslim mempertanyakan aparat kepolisian yang terlihat tidak bersikap munculnya spanduk itu. “Kita harus kritis, kenapa polisi hanya diam saja, ada apa ini,” pungkas Muslim.
Netizen media sosial saat ini sedang dihebohkan oleh isu larangan pertunjukan wayang kulit dengan alasan tidak sesuai dengan syariat Islam.
Spanduk yang diunggah netizen ke Twitter, di antaranya bertuliskan: pemutaran wayang kulit bukan syaraiat islam.
Pendiri Majalah Tempo yang juga seorang sastrawan, Goenawan Mohamad ikut mengunggah foto tersebut melalui Twitter @gm_gm.
“Spanduk di Cempaka Putih, Jakarta. Wayang kulit dilarang. (Menurut orang2 yg tahu, syiar Islam di Jawa dgn wayang),” tulis GM.